SURABAYA, HKS-News.com|
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa sebanyak 1.042 Pilar Sosial se Madura di Gedung DBL Arena, Surabaya, Kamis (23/11/2023) malam.
Pilar Sosial yang hadir tersebut, terdiri dari 783 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), 187 Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan 72 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Dalam suasana yang hangat dan akrab tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan, banyak sekali capaian Jawa Timur yang didapatkan berkat kontribusi besar para Pilar Sosial. Sebab, mereka lah yang berada di garda terdepan dan terjun langsung ke masyarakat untuk menanggulangi masalah.
“Terimakasih kami sampaikan pada panjenengan semua, berbagai Capaian Keberhasilan Provinsi Jatim ini juga berkat kontribusi dan kerja keras para pilar sosial,” tuturnya.
Beberapa capaian tersebut, terang Khofifah, salah satunya penghargaan persentase kategori desa cepat berkembang tertinggi di Indonesia. Kemudian, jumlah Desa Mandiri di Jawa Timur yang mencapai 1.490 atau 23,88% dari total 6.238 Desa Mandiri di Indonesia.
“Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, sebanyak 24,44 persen atau 2.800 desa mandiri ada di Jatim. Tak hanya tinggi, tapi tertinggi. Kenapa Jatim bisa miliki capaian Desa Mandiri setinggi ini? Karena dedikasi pilar sosial yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Tidak hanya Desa mandiri, Desa Devisa di Jatim juga tertinggi diantara desa di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlahnya mencapai 149. Ini berarti, kita memiliki 24% Desa Devisa dari total 613 desa se-Indonesia per September 2023.
“Yang terakhir kemarin, ada kelor dari Sumenep yang berhasil diekspor ke Jerman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Khofifah juga menyampaikan Provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sangat signifikan bahkan dibawah rata-rata nasional. Kemiskinan ekstrem Jatim pada tahun 2021 sebesar 2,23 persen, Maret 2022 sebesar 1,8 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen, dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen.
“Angka kemiskinan ekstrem di Jatim turunnya ekstrem sekali, berhasil turun hingga 3,58% dalam tiga tahun terakhir. Pendamping PKH berhasil memberikan pendampingan luar biasa, TKSK Jatim yang responsnya cepat sekali, Tagana yang selalu siap siaga, dan Jatim Social Care yang memiliki kepedulian yang luar biasa. Terima kasih semuanya,” ucapnya.
“Alhamdulillah Penurunan kemiskinan ekstrem kita ekstrem sekali. Semoga data hasil survey Jatim per September 2023 insya Allah mendekati 0%,” sambungnya.
Secara khusus, kepada para Tagana, Khofifah memuji kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi berbagai macam kemungkinan. Terlebih dengan keadaan geografis Jawa Timur.
“Kita tidak pernah meminta bencana. Tapi memang harus diakui kalau sebagian wilayah Indonesia, termasuk bagian Jawa Timur ini, memang Ring of Fire. Tapi semangat dan animo teman-teman semua luar biasa,” tandasnya.
Di akhir, Khofifah kembali menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada seluruh Pilar Sosial di Jatim. Dikatakannya, masing-masing mereka memiliki tingkat kesholehan sosial tinggi yang menjadi inti dari kesholehan agama.
“Terimakasih atas seluruh dedikasi dan kerja keras panjenengan semua. Mari kita terus jaga perdamaian, kerukunan, dan persaudaraan di antara kita semua,” pungkasnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras pilar sosial, Khofifah didampingi Kepala Dinsos Provinsi Jatim Dra Restu Novi Widiani MM menyerahkan tali asih sebesar Rp1 juta kepada 1.042 pilar sosial se-Bakorwil Pamekasan.
Selain itu, Khofifah juga menyerahkan BPJS Ketenagakerjaan kepada Tagana dan TKSK sebagai bentuk perlindungan pilar sosial di masa depan. Istimewanya, premi BPJS Ketenagakerjaan tersebut telah dibayarkan oleh Pemprov Jatim selama 12 bulan.
Selain sebagai ajang apresiasi, event ini juga menjadi wadah kreativitas para pilar sosial. Mereka menampilkan beberapa lagu yang dipersembahkan khusus untuk Khofifah. Tak ketinggalan, perwakilan TKSK, Pendamping PKH, dan Tagana juga menyerahkan cendera mata kepada Gubernur Khofifah.
Atas apresiasi dan atensi yang besar dari Khofifah, para pilar sosial pun mengucapkan syukur dan terima kasih. Salah satunya, Arief Tirtana Agung Prayogo, mantan Koordinator Tagana Kabupaten Sampang.
“Terima kasih, Ibu Gubernur. Tali asih merupakan wujud kasih sayang ibu Gubernur kepada kami para relawan. Semoga kami bisa terus mengabdi untuk negara ini melalui tanggap bencana,” tukas pria yang kerap disapa Artha Prayogo ini.
Dia juga sangat mengapresiasi Sapa Pilar Kesejahteraan Sosial ini. Menurutnya, ini adalah momentum yang luar biasa. Sebab, sudah lama tidak ada pertemuan pilar sosial seperti ini.
“Kami sangat mengapresiasi acara ini, terlebih ibu Gubernur bisa menyempatkan diri untuk hadir. Kehadiran ibu gubernur bisa menambah semangat para pilar sosial,” paparnya.
Senada, Muslih yang merupakan Pendamping PKH Kabupaten Bangkalan juga sangat antusias menghadiri kegiatan ini karena ingin sekali bertemu dengan Gubernur Khofifah.
“Alhamdulillah, setelah empat tahun akhirnya Pendamping PKH, Tagana, serta TKSK bisa silaturahmi bersama dan bertemu dengan ibu Gubernur,” tuturnya.
Turut hadir pada acara ini, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono AKS MAP, kepala daerah se-Bakorwil Pamekasan, Kepala Bakorwil Pamekasan, Kepala OPD Provinsi Jatim terkait, Direktur Bank Jatim, dan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan.(yul)