SURABAYA, HKS-News.com|
Kabar membanggakan datang dari tiga mahasiswa Universitas Airlangga yakni Achmad Mundir Wicaksono (FTMM), Anisa Fitri (FST), dan Chelsi Febri Angelina (FISIP). Tim bernama Ash-Shaff itu berhasil meraih Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Lomba ini dilaksanakan mulai 28 Oktober hingga 4 November 2023 secara hybrid melalui Zoom Meeting dan dilaksanakan di Aula FKIP UNILA. Kegiatan itu mengusung tema Mewujudkan generasi emas madani di era revolusi industri 4.0 berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an.
Pemanfaatan Teknologi
Tim Ash-Shaff menurut penuturan Mundir, Ketua Tim, mengusung Quraniverse karena latar belakang yang ada bahwa perkembangan di bidang teknologi komputer yakni Augmented Reality (AR) sudah cukup pesat di era Revolusi Industri 4.0. Sayangnya, aksesibilitas media dan informasi yang sangat luas belum dimanfaatkan secara baik oleh anak muda terutama dalam mendalami pemahaman Al-Qur’an dan ajaran agama.
“Nantinya, implementasi teknologi Augmented Reality ini dapat menjadi kacamata serta alat baru untuk mempelajari intisari yang ada dalam Al-Qur’an dengan cara yang lebih menarik dan modern,” jelas Mundir.
Inovasi itu mengusung beberapa fitur yang termuat di dalamnya yakni Deteksi Al-Qur’an yang berfungsi dalam membaca Al-Qur’an oleh sensor. Kemudian sensor akan mengenali teks Al-Qur’an dan melakukan analisis mulai dari terjemahan, tafsir, catatan sejarah, atau penjelasan tambahan.
Terdapat beberapa keunggulan dalam ide yakni navigator melalui suara dan gerakan yang memudahkan pengguna dalam meminta informasi mengenai intisari Al-Qur’an. Selain itu, terdapat juga umpan balik instan dalam diterima pengguna saat mengajukan pertanyaan.
Mundir menambahkan bahwa tujuan dari pembuatan KTI ini adalah untuk menganalisis peran utama teknologi terutama AR dalam konteks pendidikan agama Islam. Selain itu, ide ini merupakan inovasi dalam implementasi keunggulan teknologi AR sebagai alat pembelajaran Al-Qur’an.
“Saya berharap teknologi atau gagasan ini bisa diwujudkan oleh pihak-pihak yang berkesinambungan dan relevan sehingga pembelajaran nilai nilai dalam Al-Qur’an dapat menjadi lebih menarik dan efisien bagi masyarakat. Hal ini ia dan tim lakukan agar pemahaman agama tidak terputus dan teknologi dapat menjadi alat pendukung yang positif.”(yul)