MOJOKERTO, HKS-News.com|
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Universitas Airlangga (Unair) baru saja menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Mereka berhasil meraih juara umum 1 kategori dewasa dalam Kejuaraan Nasional Pencak Silat Majapahit Heroes Fighting Competition 1 Sumpah Amukti Palapa Tahun 2023.
Dalam kompetisi itu, 49 atlet dari Unair berhasil memboyong 19 medali emas, 10 medali perak, dan 19 medali perunggu.
Kejuaraan Nasional Pencak Silat Majapahit merupakan salah satu kompetisi pencak silat bergengsi di Indonesia.
Kompetisi tersebut memperebutkan piala Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dan Walikota Mojokerto. Tahun ini, kompetisi tersebut digelar di Yonif Para Raider 503 Mojokerto pada Jumat-Minggu (03-05/11/2023).
“Kejuaraan ini bukan semata-mata tentang pertandingan fisik, tapi juga upaya untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya kita kepada dunia. Dalam kolaborasi yang erat antara Kemenpora dan pemerintah Kota Mojokerto, penyelenggara bertekad untuk menciptakan panggung yang akan mengabadikan semangat dan kejayaan jaman Majapahit melalui olahraga pencak silat,” imbuh Rosid Hidayat selaku manajer pencak silat Unair.
Lalui Proses yang Panjang
Rosid, panggilan akrabnya, menuturkan bahwa perolehan prestasi tersebut sangat berharga bagi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Unair. Pasalnya, selama setahun ini IPSI Unair baru meraih juara umum 1.
Ia mengaku untuk mendulang prestasi tersebut membutuhkan proses yang panjang. Mereka harus melakukan latihan terpusat selama sebulan penuh agar dapat bertanding dengan maksimal.
“Meski bersamaan dengan 2 minggu UTS, itu tidak menjadi alasan bagi kami untuk tidak berlatih. Kami juga menyadari jika peraturan terbaru pencak silat menjadikan pesilat beresiko besar untuk cedera. Sebagai langkah preventif tentunya dibutuhkan persiapan yang matang sebelum perlombaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) itu mengatakan bahwa selain latihan rutin, manajemen dan kedisiplinan tiap individu juga berpengaruh terhadap perlombaan. Untuk itu, di tengah berlangsungnya UTS, Rosid dan tim mengatur latihan menjadi dua kloter. Dalam hal ini, setiap anggota yang tidak dapat mengikuti latihan terpusat wajib melakukan latihan secara mandiri dan melaporkannya kepada tim.
“Selain itu, kami juga memberlakukan kehadiran yang ketat. Jadi, setiap latihan kita absen satu per satu agar para atlet bisa disiplin dan saling mengetahui satu sama lain,” kata Rosid.
Pada akhir, Rosid berharap prestasi ini dapat menjadi cambuk penyemangat bagi ia dan tim untuk terus mendulang banyak prestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Selain itu, ia juga berharap pihak kampus terus memberikan dukungan lebih kepada UKM beladiri, terutama sarana dan tempat latihan yang mumpuni.
Sebagai informasi, prestasi Kejuaraan Nasional Pencak Silat Majapahit ini merupakan prestasi ketiga bagi IPSI Unair. Tahun ini, IPSI Unair telah memperoleh juara umum 2 dengan raihan 28 medali dalam kejuaraan pencak silat Jakarta National Championship.
Lalu, mereka juga telah memperoleh juara umum 3 dengan raihan 30 medali dalam kejuaraan pencak silat Magelang Championship. (Yul)