SURABAYA, HKS-News.com|

Anggota DPRD provinsi Jatim H Muzammil Syafi’i SH MSi menegaskan, bahwa hasil survei yang tidak netral, dan cenderung memihak tidak berpengaruh terhadap kredibilitas Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Capres dan Cawapres RI.

Wakil Bupati Pasuruan dua periode ini berpendapat, masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas, tidak mudah terpancing oleh black compaign yang digembar-gemborkan oleh lawan politik. 

“Buktinya, setiap kali pasangan AMIN (Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar) bersafari menyapa warga se-Indonesia, sambutan masyarakat sangat luar biasa. Dimana pun AMIN berada, Alhamdulillah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Ini menandakan bahwa kehadiran AMIN InsyaAllah diinginkan oleh masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Penasehat fraksi NasDem DPRD provinsi Jatim ini mengatakan, hasil survei yang menyebut Anies selalu di rangking terbawah, tidak membuat koalisi Perubahan berkecil hati. Perjuangan yang terus dilakukan, baik dari partai koalisi Perubahan, maupun para relawan yang tersebar di seluruh Indonesia ini, menunjukkan hasil yang signifikan.

“Ketika ada seseorang yang berniat menjatuhkan kita, sebenarnya itu menunjukkan bahwa dia tidak memiliki prestasi, sehingga dia mencari cara-cara yang buruk, agar kekurangan yang dia miliki tidak bisa dilihat oleh orang lain,” tukas anggota komisi A DPRD provinsi Jatim ini.

“Yang kedua bahwa ya kita fair saja, di beberapa tempat itu Pak Anies ini sudah memberikan klarifikasi secara utuh, baik itu di media-media televisi maupun media-media yang lain ketika beliau menjadi narasumber. Narasumber yang menunjukkan kemampuan dia di dalam memanage sebuah negara, bahkan ketika menjadi gubernur dia sudah mengklarifikasi seluruh tuduhan-tuduhan yang negatif yang diarahkan kepadanya,” sambungnya.

Muzammil mengungkapkan, prestasi yang sudah diukir oleh Anies Rasyid Baswedan bukan kaleng-kaleng. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Mulai menjadi guru, dosen, rektor, hingga gubernur DKI Jakarta.

“Pak Anies juga menjadi pembicara di forum-forum internasional, baik di PBB, maupun negara maju lainnya. Namun lawan politik masih mendengungkan itu sebagai bapak politik identitas, padahal ketika dia menjabat di Jakarta sama sekali tidak menunjukkan keberpihakan kepada agama tertentu. Dia memperlakukan sama, bahkan ada salah satu gereja yang sudah bertahun-tahun minta ijin tidak dikeluarkan. Nah saat pemerintahan Anies itu, ijin dikeluarkan,” tandasnya.

Muzammil menambahkan, beberapa waktu yang lalu Kompas melakukan survei, justru Anies Rasyid Baswedan mendapatkan angka 42%, diurutan pertama, yang kedua Prabowo yang ketiga Ganjar. Padahal Muzammil mengaku bahwa pihaknya tidak membayar Kompas. Survei yang lain itu tidak relevan dengan yang ada di lapangan.

“Tergantung pesanan,” pungkasnya.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *