SURABAYA, HKS-News.com|
Dalam rangka menindaklanjuti Program Magang Comunity Project, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) kembali menerima peserta Program Magang Community Project pada Selasa, (7/10/2023).
Kegiatan sekaligus dimaksudkan sebagai upaya mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 yang aksesibel.
Menariknya, pada pertemuan kali ini dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion dan praktek kerja bersama KPU Jatim.
Agenda berlangsung di ruang Media Center KPU Jatim, di Jalan Raya Tenggilis, Surabaya. Diikuti oleh 18 peserta Program Magang Community Project, 1 orang pendamping dari perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), 1 orang Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), serta 7 peserta magang di KPU Jatim.
Turut hadir menyambut para peserta diantaranya, Divisi Sosialisasi; Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas), Gogot Cahyo Baskoro, Kepala Bagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu; Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Yulyani Dewi, Kepala Sub Bagian Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Parmas), Prahastiwi Kurnia Sitorosmi, beserta staf yang membidangi.
Anggota KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro menyampaikan bahwa agenda FGD kali ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara KPU Jatim dengan PPDI dan Unesa.
“Sekarang waktunya kami ingin lebih banyak mendengar aspirasi teman-teman. Silakan menyampaikan masukan dan hal-hal yang perlu dilakukan KPU agar dapat memberikan fasilitas yang betul-betul aksesibel dalam setiap tahapan pemilu. Selama ini, KPU pada dasarnya telah menyediakan fasilitas yang akses difabel, akan tetapi mungkin masih terbatas dan terus dibenahi. Kita coba diskusikan bersama dan memgambil jalan tengah,” tuturnya.
Gogot pun menjelaskan bahwa sebagai bentuk output yang dihasilkan dari Program Magang Community Project, ada pula agenda pembuatan konten kepemiluan di media sosial KPU Jatim.
“Kita berharap teman-teman terlibat dalam pembuatan konten medsos KPU Jatim. Kami sudah menyiapkan ide konsepnya, tetapi apabila ada teman-teman yang punya usulan terkait kontennya kami persilakan,” kata Gogot.
Sementara itu, Dosen Universitas Negeri Surabaya, Novia Restu Windayani selaku dosen pendamping berharap pada peserta agar dapat aktif memberikan masukan pada FGD ini.
“Teman-teman bisa menyampaikan masukan dan apa yang menjadi keluhan dalam pemilu. Selain itu, diharapkan teman-teman juga bisa berpartisipasi dengan baik dalam pembuatan konten agar dapat lebih mengajak masyarakat luar untuk berpartisipasi pada Pemilu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadil selaku perwakilan PPDI menyampaikan kepada peserta agar leluasa menyuarakan pendapatnya untuk membantu KPU dalam melakukan perbaikan fasilitas bagi penyandang disabilitas.
“Saya harap teman-teman bisa aktif menyampaikan secara terbuka terkait apa yang ingin disampaikan kepada KPU. Jangan merasa takut atau bersalah, mari bersama kita belajar dan sampaikan aspirasi agar penyelenggaraan pemilu ke depannya dapat menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sesi FGD berlangsung dengan sangat interaktif. Staf Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Anny Farihatun Nisa bertindak selaku fasilitator. Selanjutnya, pada sesi kedua diadakan praktek pembuatan konten kepemiluan oleh para peserta yang akan ditayangkan di media sosial KPU Jatim. Konten berfokus pada ajakan agar masyarakat utamanya para penyandang disabilitas aktif berkontribusi pada Pemilu Tahun 2024 mendatang.(yul)