SURABAYA, HKS-News.com|

Maraknya polemik peredaran beras plastik atau beras sintetis, menuai banyak kontroversi. Awal peredaran ditenggarai oleh keluhan warga Bukittinggi Sumatera Barat, yang usai mengkonsumsi Beras tersebut, kemudian diketahui bahwa warga tersebut menderita sakit pusing, mual, tenggorokan kering dan sakit, sehingga berita tersebut menjadi viral di medsos.

Menanggapi fenomena ini, anggota DPRD provinsi Jatim Go Tjong Ping menampik bahwa Bulog mendistribusikan beras jenis sintetis ini ke masyarakat. Karena menurut Ping, yang dimaksud oleh masyarakat luas itu, kemungkinan besar adalah biji plastik.

“Kalau menurut saya pribadi beras plastik itu tidak ada. Karena apa, harga biji plastik itu lebih mahal dua kali lipat daripada harga beras. Harga beras paling mahal Rp 15.000,- sedangkan biji plastik itu hampir Rp 30.000,- jadi nggak mungkin, itu hoax saja,” tegas anggota komisi B DPRD provinsi Jatim ini.

Ping mengimbau agar masyarakat mohon jangan percaya beredarnya beras plastik yang diimpor dari RRC. 

“Siapa yang mengedarkan pasti ketangkap aparat atau kepolisian. Distributor beras palsu yang membuat geger ini pasti gampang dilacak, karena begitu daerah itu kemasukan beras plastik, dicari sumbernya dari mana, semua mudah dilacak. Selama ini bohong semuanya, ini cuma isu,  masyarakat jangan mudah percaya. Ciri-ciri beras plastik itu seperti gelas plastik, itu jelas dipegang tangan pun sudah kelihatan kalau itu bukan beras. Karena beras itu kan kalau diremas mudah hancur atau terbelah,” tandas politisi PDI-P ini.

Ping meminta masyarakat supaya tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan. Untuk itu, Ping mengimbau agar pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi melalui media sosial, melalui televisi, dan koran mempertegas bahwa berita Itu semua adalah berita hoax untuk menghancurkan Indonesia.

“Beras sintesis atau beras palsu yang dibuat dari plastik itu tidak benar sama sekali. Masyarakat harus memahami masalah ini, apalagi di tahun politik, masyarakat mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar. Jangan mudah terpengaruh, jangan mudah percaya, yakinlah bahwa pemerintah tidak mungkin membeli beras beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Pemerintah pasti akan menjaga dan melindungi rakyatnya,” pungkasnya.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *