MOJOKERTO, HKS-News.com|
Ketua Komisi D DPRD provinsi Jatim Dr Agung Mulyono bersama anggota menghadiri peresmian Bus Trans Jatim Koridor III rute Mojokerto-Gresik di bukit kayu putih, kecamatan Dawarblandong, kabupaten Mojokerto.
Angkutan umum yang dinamai Suhita itu mulai beroperasi dan bisa dinikmati oleh masyarakat secara gratis sampai dengan 31 Oktober 2023 mendatang.
Peresmian Bus Trans Jatim itu ditandai dengan pelemparan kendi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain Agung Mulyono, acara tersebut juga dihadiri oleh wakil ketua komisi D DPRD provinsi Jatim M Ashari, Hadi Dediansyah dan Guntur Wahono.
Dr Agung Mulyono dalam sambutannya mengaku bangga dengan peresmian koridor III tersebut. Selain mengatasi kemacetan dan menekan angka kecelakaan, pembukaan koridor III itu juga diyakini mampu mengangkat dan membangkitkan UMKM, karena akan banyak wisatawan yang berkunjung ke kabupaten Mojokerto dan Gresik.
Untuk itu politisi partai Demokrat ini berharap kedepannya beberapa rute baru yang menghubungkan konektifitas antar daerah diperbanyak. Salah satunya adalah rute yang menghubungkan kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo, agar pariwisata di wilayah itu juga ikut terdongkrak naik.
“Saya bangga hari ini koridor III diresmikan. Kalau saya boleh usul nanti rute-rute baru juga diresmikan,” pintanya.
Alumnus Fakultas Kedokteran Unair itu juga menggambarkan peresmian Bus Trans Jatim koridor II itu dengan istilah BCL yakni Bangga, Cinta rakyat dan merupakan Legacy komisi D DPRD Jatim.
Putra kelahiran Banyuwangi itu berharap, keberhasilan Dishub Jatim dan komisi D dalam membidani Bus Trans Jatim itu juga ditiru oleh OPD Pemprov lainnya. Sehingga, manfaat dan kinerjanya benar-benar dirasakan oleh masyarakat Jawa Timur.
“Mudah-mudahan ditiru OPD lainnya melalui skala prioritas,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Bendahara DPD Demokrat Jatim itu juga memberikan selamat, atas anugerah gelar doktor honoris causa yang dianugerahkan Universitas Airlangga (Unair) kepada Gubernur Khofifah.
Menurut dia, selama dipimpin gubernur Khofifah, Jawa Timur selalu berinovasi dan membuat program baru yang sangat membantu masyarakat. Salah satunya adalah program Bus Trans Jatim.
“Jika boleh tidak ada PJ, saya usul ibu terus saja karena melanjutkan gercep pembangunan di Jatim,” tandasnya.
“Saya sebagai dokter kagum dengan ibu gubernur karena staminanya tiap hari gercep tanpa henti resepnya apa ya,” selorohnya.
Sementara itu Kepala Dishub Jatim Nyono mengatakan, selain menekan angka kemacetan, beroperasinya Bus Trans Jatim koridor III itu diharapkan membangkitkan pariwisata di kabupaten Gresik dan Mojokerto.
“Bus Trans Jatim Koridor III ini diharapkan mengurangi kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan emisi gas buang. Juga menghidupkan destinasi wisata, kuliner dan ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto dan Gresik,” katanya.
Seperti diketahui, Bus Trans Jatim Koridor III melayani rute Terminal Kertajaya di Kota Mojokerto sampai Terminal Balongpanggang di Gresik dan sebaliknya. Jalur yang dilalui mulai dari Terminal Kertajaya, Jalan Jayanegara, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada. Selanjutnya melintasi Kecamatan Jetis, Gedeg dan Dawarblandong di Kabupaten Mojokerto sampai Terminal Balongpanggang.
Untuk sekali jalan, angkutan umum bernama SUHITA (Sarana angkutan umum yang hebat, tepat waktu dan akurat) ini menempuh jarak 30 Km dengan waktu tempuh paling lama 60 menit. Jumlah bus yang dioperasikan 20 unit dan 2 cadangan. Setiap bus berkapasitas 20 tempat duduk dan 10 penumpang berdiri.
Seperti Bus Trans Jatim Koridor II, tarif Bus Trans Jatim Koridor III sangat terjangkau. Yakni Rp 5.000 untuk penumpang umum dan Rp 2.500 khusus santri dan pelajar. Tarif tersebut tetap sama untuk tujuan jauh maupun dekat. Angkutan umum ini beroperasi setiap hari pukul 05.00 – 21.00 WIB.
Jarak keberangkatan antar bus hanya 15 menit pada jam sibuk dan 25-30 menit pada jam senggang. Para penumpang bisa membayar tiket menggunakan Qris maupun secara tunai.(Yul)