Dalam menyikapi berbagai perbedaan, baik yang terkait dengan pandangan terhadap pilihan politik, maupun kepentingan yang lain, Muhammad Fawait menegaskan bahwa pihaknya konsisten menegakkan NKRI dan melaksanakan ukuwah Islamiah.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD provinsi Jatim ini menyampaikan, dalam menghadapi Pemilu mendatang tentunya masing-masing fraksi punya perbedaan kepentingan politik. Namun, pihaknya sadar bahwa perbedaan itu adalah rahmat yang patut disyukuri.
Rencananya, sejumlah fraksi di DPRD provinsi Jatim akan menggelar sholawat bersama dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Fraksi-fraksi tersebut di antaranya adalah Fraksi Gerindra, Fraksi PKB, Fraksi NasDem, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi PKS.
“Kami dari Fraksi Gerindra terus berjuang agar Pak Prabowo menang Pilpres. Begitu juga fraksi lainnya memiliki calon presiden yang berbeda dengan kami,” terang politisi yang juga menjabat sebagai Presiden LSN (Laskar Sholawat Nusantara), ini.
Gus Fawait, panggilan akrab Muhammad Fawait, menuturkan meski berbeda, namun dengan adanya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama ini bisa disatukan dalam cinta, dimana cinta kepada Nabi Muhammad SAW lewat sholawat.
“Kami juga disatukan karena cinta tanah air sebagai bentuk syukur kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berkat beliau yang memberikan nilai-nilai berbangsa dan bernegara. Lewat para ulama penerusnya adanya cinta tanah air sebagai bagian dari iman,” tutur Gus Fawait yang juga Bendahara PW GP Ansor Jatim ini.
Melalui peringatan Maulid Nabi bersama ini, pihaknya juga dapat melupakan sejenak adanya perbedaan-perbedaan kepentingan politik sesaat.
“Indonesia mencatat sejarah ketika pilpres, Presiden Jokowi berkompetisi dengan Pak Prabowo. Namun, keduanya menunjukkan mengutamakan kepentingan negara dan kini bersatu untuk membangun bangsa ini. Contohnya, saat penanganan Covid-19, adanya kolaborasi keduanya,” jelas Bendahara DPD partai Gerindra Jatim ini.
Seluruh fraksi-fraksi di DPRD Jatim, sepakat untuk pesta demokrasi dan berbahagia.
“Adu gagasan dan tidak akan menyebarkan hoaks, fitnah dan tidak menyerang pribadi,” tegasnya.
“Politik yang dewasa adalah politik demokrasi Pancasila yang penerapannya selalu adu gagasan, adu ide dan strategis untuk membangun negara,” lanjutnya.
“Sekali lagi, komitmen kami adalah berpesta dengan baik, riang gembira dan menjaga kesolidan dalam menjaga NKRI,” pungkasnya.(Yul)