SURABAYA, HKS-News.com|
PT PAL Indonesia menjadi tuan rumah penutupan dari pertemuan delegasi Regional Task Force (RTF) on Biofouling ke-3 Kawasan Asia Timur. Acara yang sebelumnya telah berlangsung sejak 20 September 2023, dan hari ini PAL berkesempatan menjadi tuan rumah penutupan acara bergengsi tersebut.
Biofouling sendiri telah menjadi isu penting bagi berbagai negara, tak terkecuali negara-negara di kawasan EAS (East Asia Seas) Region (Asia Timur). Negara-negara di Kawasan Asia Timur termasuk Indonesia, tergabung dalam GEF-UNDP-IMO GloFouling Partnerships Project. Program ini merupakan inisiatif global dengan menyatukan mitra kunci untuk menanggapi masalah lingkungan global yang diperkenalkan melalui biofouling.
Hal ini tak lain, karena erat kaitannya lini bisnis PT PAL Indonesia sebagai industri maritim, pada aktivitas yang berkaitan dengan pencegahan serta pengolahan Biofouling.
Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia Iqbal Fikri didampingi jajaran perwakilan manajemen perusahaan, menyambut langsung para delegasi Regional Task Force.
Acara dihelat di Auditorium Training Center Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia bersama kurang lebih 70 (tujuh puluh) peserta yang terdiri dari perwakilan 11 (sebelas) negara meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam.
“Sebuah kehormatan bagi PT PAL Indonesia dapat terlibat langsung dalam rangakain acara delegasi Regional Task Force on Biofoulling ke-3 di Kawasan Asia Timur. Tahun ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menjadi penyelenggara Satgas Daerah Pengelolaan Biofouling ke-3. Sebagai bagian dari industri maritim, PT PAL Indonesia tentu memiliki kaitan erat akan pembersihan lambung kapal hingga pengelolaan atau biofouling management. Hal ini akan disampaikan lebih lanjut dalam sesi paparan kedepan” terang COO PT PAL Indonesia Iqbal Fikri.
Menjadi actor di industri maritim, PAL memiliki ikatan yang erat dengan berbagai pengalaman dalam pengelolaan biofouling. Diantaranya dengan menerapkan strategi preventif seperti pelapisan anti-fouling pada permukaan kapal yang rentan terhadap biofouling. Lapisan ini dapat mengurangi pertumbuhan organisme laut.
Tak hanya itu, di kesempatan tersebut, Sudi Utomo selaku Manager K3LH di PT PAL Indonesia, turut menyampaikan materi terkait general waste handling. Diskusi berlangsung begitu serius, dan sesi tanya jawab begitu riuh. Hal ini juga dikarenakan peserta mendapat gambaran riil akan praktik di lapangan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tinjau lapangan. Para delegasi RTF berkesempatan melihat area produksi PT PAL Indonesia, serta mendapat penjelasan akan proses pengelolaan limbah yang selama ini dilakukan oleh tim PT PAL Indonesia.
Pertemuan delegasi Regional Task Force (RTF) on Biofouling ke-3 Kawasan Asia Timur ke PT PAL Indonesia, merupakan bentuk kolaborasi antara Kementerian Peruhubungan sebagai pemilik acara dengan PAL sebagai pelaku industri dibidang maritim. Dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan hubungan diplomasi yang kuat antar negara. Serta dapat membangun terciptanya hubungan timbal balik yang saling memberi dampak positif bagi satu sama lain.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.(Yul)