SURABAYA, HKS-News.com|
Universitas Airlangga (Unair) kembali menggelar pengukuhan guru besar pada 5 hingga 7 September 2023 mendatang. Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menggelar konferensi pers pada Senin (4/9/2023) bertempat di Gedung Kantor Manajemen Kampus MERR-C.
Prof Nasih mengatakan bahwa bertambahnya guru besar baru menjadi bahan bakar baru yang Unair miliki. Bahan bakar baru ini yang akan menjadi semangat baru bagi Unair untuk semakin memberikan kontribusinya pada bangsa.
“Tambahan guru besar ini menjadi bahan bakar baru, energi baru bagi kami untuk memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Prof Nasih berharap karya-karya yang dihasilkan para guru besar ini bisa bermanfaat untuk kepentingan masyarakat luas.
“Karya yang para guru besar ini hasilkan cukup signifikan. Dimana hasil penelitiannya bisa didorong dan dikembangkan lagi sehingga bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kepentingan masyarakat,” terangnya.
Tambah 12 Guru Besar Baru
Prof Nasih menjelaskan bahwa kali ini ada tambahan guru besar sebanyak 12 orang yang datang dari berbagai disiplin ilmu. Empat guru besar dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), empat guru besar dari Fakultas Kedokteran (FK), satu guru besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), satu guru besar dari Fakultas Hukum (FH), satu guru besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan satu guru besar dari Fakultas Farmasi (FF).
12 guru besar tersebut antara lain Prof Dr Hendrik Setia Budi drg MKes PBO, Prof Dr Ira Arundina drg MSi PBO, Prof Dr Eha Renwi Astuti drg MKes SpRKG SubsRDP(K), Prof Udjianto Tedjosasongko drg PhD SpKGA SubspPKOA(K), Prof Dr Anggraini Dwi Sensusiati dr SpRad(K), Prof Dr Komang Agung Irianto S dr SpOT(K) Spine, Prof Dr Nyilo Purnami dr SpTHTBKL Subsp N O(K) FICS FISCM, Prof Dr Ahmad Suryawan dr SpA(K), Prof Dr Ririn Tri Ratnasari SE MSi, Prof Dr Suparto Wijoyo SH MHum, Prof Dr Dra Ec Thinni Nurul Rochmah MKes, dan Prof Dr Dra apt Wiwied Ekasari MSi.
Dampak Guru Besar Terhadap Reputasi Unair
Rektor Unair menerangkan bahwa karya-karya yang guru besar hasilkan dan memberikan dampak kepada masyarakat luas akan mempengaruhi reputasi UNAIR.
“Jadi kalau guru besar aktif dalam menghasilkan karya monumental maka akan memberikan dampak pada reputasi Unair tidak hanya di kancah nasional tapi juga dunia,” sambung Prof Nasih.
Ia berpesan kepada seluruh guru besar dan civitas akademika Unair untuk terus melakukan aktivitas akademik yang bermanfaat. Aktivitas ini yang akan memberikan dampak terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan atau yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Tambahan guru besar ini, mereka akan melakukan terus aktivitas akademik yang bermanfaat serta bermakna kepada masyarakat dan dunia. Semua guru besar, dosen, dan civitas akademika diharapkan memberikan kontribusi untuk menghasilkan karya bermanfaat yang berkaitan dengan SDGs,” tutupnya. (Yul)