SURABAYA, HKS-News.com| Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) kembali menorehkan prestasinya. Dengan beranggotakan Iqbal Rohim Al Farisi (Studi Kejepangan, Angkatan 2021), Shecilia Kriestyaning (Studi Kejepangan  Angkatan 2021), dan Nada Alifia Susandi (Studi Kejepangan, Angkatan 2022). Mereka berhasil meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional (LKTIN) yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Ekonomi Universitas Tidar dalam pengumuman pada Minggu (13/8/2023). 

Ketua Tim, Iqbal Rohim Al Farisi mengatakan keresahan tingkat bullying yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, tetapi belum ada solusi yang signifikan untuk menguranginya. Sehingga mereka membuat karya berjudul “BULNOT (Bullying Notification): Smartwatch Pendeteksi Suara Sebagai Upaya Menekan Bullying pada Anak Guna Mendukung SDGs 2030” sebagai solusi permasalahan tersebut.

“Akhirnya kami membuat BULNOT dengan bentuk smartwatch pendeteksi suara agar bisa mendeteksi langsung anak-anak yang terkena bullying secara realtime,” katanya.

Sekilas Tentang BULNOT

BULNOT merupakan jam tangan pintar dengan fitur pendeteksi suara yang dilengkapi GPS. Penggunaan jam tangan berbentuk smartwatch itu menjadi salah satu pertimbangan alat yang fleksibel digunakan. Akurasi identifikasi bullying akan semakin kuat dengan dilengkapi fitur pendeteksi detak jantung.

“Penguat keakuratan dari BULNOT adalah dengan memiliki pendeteksi detak jantung yang akan memantau jika anak tersebut teridentifikasi sedang di bully,” jelasnya.

Pemantauan secara realtime dapat membantu lewat koneksi kepada pihak stakeholder. Pengaplikasiannya dapat diterapkan dalam lingkungan pendidikan bahkan sehari-hari. 

Oleh karena itu, proses pemantauan dapat melibatkan pihak sekolah, orang tua, maupun stakeholder khusus. Sehingga tindakan bullying dapat terpantau dan dapat segera terselesaikan lewat kehadiran pemantau secara langsung.

“Sistem kerja BULNOT lebih fleksibel dipakai dan terintegrasi melalui gps supaya terkoneksi langsung dengan pihak stakeholder, pihak sekolah, dan orang tua. Jadi bisa terpantau,” tutur mahasiswa FIB Unair itu.

Harapan kedepan semoga gagasan tersebut dapat terealisasi melalui kerjasama stakeholder. Sehingga dapat menciptakan lingkungan pendidikan anak sejak usia dini yang aman dari tindakan bullying di tengah masyarakat.

“Supaya mengurangi tingkat bullying dan para siswa aman, tentram, dan tidak merasa khawatir ketika sedang belajar,” harapnya. (Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *