SURABAYA, hks-news.com|

Anggota DPRD provinsi Jatim Lilik Hendarwati menyebutkan bahwa Pemerintah kota Surabaya belakangan ini getol mensosialisasikan program Gamis (Keluarga Miskin) dan pemberian beasiswa bagi pemuda tangguh. 

Seberapa realitasnya program yang digagas oleh walikota Surabaya Eri Cahyadi ini. Karena di lapangan ternyata masih sangat banyak masyarakat Surabaya yang mempertanyakan upaya pengentasan kemiskinan versi Eri Cahyadi ini.

“Seberapa efektifnya program besutan mas Eri ini dengan program Gamis dan beasiswa pemuda tangguh. Karena realitas di lapangan, sepertinya program tersebut hanya gembar gembor saja. Sampai saat ini yang namanya Gamis Yo enggak ada bantuan, enggak ada yang dikasih pekerjaan dengan gaji UMR. Begitupun katanya beasiswa bagi pemuda tangguh, mereka ngaku cuma sekali saja dikasih duit Rp 250.000,-,” ujar bendahara DPW PKS Jatim ini.

Anggota komisi C DPRD provinsi Jatim ini menuturkan, jika program tersebut diluncurkan disaat adanya kepentingan politik menjelang adanya Pilkada, wanita cantik berhijab ini tersenyum kecil.

“Saya kemarin kebetulan di Dapil 5 Surabaya, itu juga sama pertanyaannya kaitan dengan peluang beasiswa dan Gamis. Cuman sekedar Sosialisasi saja, enggak ada wujudnya, enggak ada realisasinya. Pengangguran dan kemiskinan masih sangat tinggi di kota Surabaya ini,” tandasnya.

Lilik mengakui jika kota Surabaya gencar melakukan pembangunan, perluasan jalan, sehingga menarik minat masyarakat luar Surabaya untuk mencari nafkah disini. Urbanisasi inilah yang merepotkan Pemkot Surabaya. Banyaknya jumlah penduduk kota Surabaya, sebagian besar adalah pendatang. Bahkan warga asli Surabaya tinggalnya di gang-gang sempit yang kesulitan mencari nafkah karena didominasi oleh para pendatang.

“Artinya kebutuhan masyarakat kita untuk pendidikan ini masih perlu untuk menjadi prioritas ya, kalau mau anak-anak kita ini enggak kemudian drop out karena orang tua juga semakin berat beban ekonominya, pendapatan mereka sebenarnya tidak menurun, tapi karena harga-harga semakin naik jadi kebutuhan semakin berat. Ya kita mendorong pemerintah untuk betul-betul memperhatikan fokus pendidikan anak-anak kita ini ya lebih dari yang lain,” tukasnya.

“Yang kedua kaitan dengan pengangguran ini masih cukup tinggi di Surabaya. Respon pemerintah Surabaya kemarin kalau saya baca mereka mau memberikan uang kepada warga yang berpenghasilan rendah, bahkan janjinya nilai nominalnya setara UMR. Nanti kita lihat saja apakah kemudian program tersebut bisa diimplementasikan seperti yang dijanjikannya, kita lihat saja perkembangan program tersebut, apakah mas Eri bisa serius?,” Pungkasnya.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *