SURABAYA, hks-news.com|
Universitas Airlangga (Unair) berhasil mempertahankan peringkat lima besar kampus terbaik di Indonesia berdasarkan pemeringkatan Webometrics. Pemeringkatan tersebut berlangsung setiap enam bulan sekali, dalam rilisan periode Juli 2023, posisi Unair berada pada peringkat 5 dari perguruan tinggi Indonesia dan 865 dari perguruan tinggi dunia.
Apa Saja Indikatornya?
Pada periode ini, Unair unggul dalam indikator excellence dan menempati posisi kedua di Indonesia serta posisi pertama di Jawa Timur. Dalam hal ini, secara rangking dunia Unair berhasil naik dari 990 ke 865.
Ada tiga indikator yang menjadi penilaian Webometrics. Yaitu, impact dengan bobot 50 persen, openness 10 persen, dan excellence 40 persen. Kemudian, secara nilai Unair mendapat impact (909), openness (1032), dan excellence (1231).
Webometrics adalah sistem ranking akademik internasional terbesar yang memberikan penilaian website dan publikasi penelitian di institusi pendidikan tinggi dunia.
Lima perguruan tinggi lain di Indonesia yang masuk sepuluh besar setelah Unair yakni Institute Pertanian Bogor (peringkat 911 dunia), Universitas Sebelas Maret (peringkat 1037 dunia), Universitas Diponegoro (peringkat 1156 dunia), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (peringkat 1163 dunia), Universitas Hasanuddin (peringkat 1231 dunia).
Excellence
Nilai excellence Unair naik sebanyak 187 dari pemeringkatan sebelumnya pada Januari 2023, sehingga dari indikator tersebut Unair menduduki posisi kedua excellence setelah Universitas Indonesia.
Pada indikator ini, Direktur Sistem Informasi dan Digitalisasi (DSID) Unair Yunus Abdul Halim SSi MKom mengatakan naiknya excellence karena link atau tautan Unair yang rusak (broken link) sudah mulai dibersihkan. Biasanya, tautan yang rusak hanya akan menampilkan tulisan berisi kesalahan pada halaman.
“Jadi web portal Unair yang tidak berfungsi, kami shutdown total dari 1000 lebih menjadi 600-an situs, karena kalau tidak, itu akan berpeluang masuknya link lain yang berbahaya,” paparnya.
Impact
Selanjutnya, penilaian indikator impact berdasarkan banyaknya konten-konten Unair yang disitasi oleh web lain.
“Tidak hanya riset, tetapi semua tulisan konkret yang ada di web. Kenaikan indikator impact ini signifikan dari 1023 ke 909. Hal ini, tak lepas dari strategi Pusat Komunikasi Informasi Publik (PKIP) yang konsisten mempublikasi berita hingga termuat di media luar negeri,” jelas Yunus.
Openness
Untuk penilaian indikator openness berdasarkan open access berupa repository Unair dan tulisan ilmiah lainnya.
“Misalkan mahasiswa menuliskan skripsi dan memberikan akses untuk umum, hal ini menjadi khazanah sehingga bisa mengaktivasi naiknya openness,” katanya.
Dalam hal ini, Yunus menegaskan dalam meningkatkan reputasi global Unair, perlunya konsolidasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak melalui proses digitalisasi.
Pihaknya meyakini empat tahun lagi, Unair bisa menaklukkan target 123 universitas terbaik dunia dan 3 terbaik Indonesia. Semoga pencapaian ini terus menyemangati semua tim untuk meningkatkan kembali pencapaian nilai ketiga indikator Webometrics. (Yul)