_Pesankan Antisipasi Dampak El Nino di Sektor Pertanian dan Dorong Maksimalisasi Realisasi Anggaran_

SURABAYA, hks-news.com|

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme  menyambut Bulan Kemerdekaan RI dengan mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh mulai tanggal 1 hingga 31 Agustus 2023.

Imbauan ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara RI Nomor B-523 /M/S/TU.00.04/06/2023 tanggal 13 Juni 2023 tentang Penyampaian Tema, Logo, dan Partisipasi Menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2023. 

“Maka seluruh warga bangsa, seluruh institusi, seluruh perkantoran diwajibkan mengibarkan Bendera Merah Putih mulai tanggal 1 Agustus hingga 31 Agustus 2023 satu tiang penuh. Oleh karena itu, saya minta kebersamaan kita semua menumbuhkan nafas nasionalisme dan nafas heroisme secara masif di Bulan Kemerdekaan,” kata Khofifah saat Apel Pagi di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Surabaya, Senin (31/7/2023). 

Lebih lanjut, Khofifah juga mendorong distribusi bendera di seluruh lapisan masyarakat. Sebab, hal ini sejalan dengan Surat Edaran Sekjen Kemendagri. 

“Kita semua di seluruh institusi di semua provinsi dan seluruh kabupaten/kota diminta untuk mengumpulkan bendera sebanyak-banyaknya, termasuk mengajak berbagai elemen berpartisipasi dan kemudian mendistribusikan,” terangnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada para Kepala OPD untuk menggerakkan seluruh tim di masing-masing institusinya. Meski begitu, ia menjelaskan bahwa pengumpulan bendera bukan termasuk dalam Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Pemerintah, melainkan kerjasama dengan berbagai pihak. 

“Saya rasa bagi eselon 3 atau eselon 4 tidak berat. Setiap staf diminta untuk menyiapkan bendera untuk dibagikan ke tetangga dan titik-titik yang mungkin bisa dijangkau oleh kita semua,” sambungnya. 

*Antisipasi El Nino dan Realisasi Anggaran*

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah meminta kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas ESDM, dan pihak terkait untuk menyiapkan mitigasi dan antisipasi El Nino. 

“Bencana Kekeringan sudah terjadi di berbagai daerah. Jangan sampai kemudian berdampak pada produksi pertanian kita, terutama padi. Oleh itu antisipasi ini saya minta dikoordinasikan oleh asisten untuk bisa memetakan daerah mana yang membutuhkan tambahan dukungan irigasi,” tandasnya.

Untuk saat ini, mantan Menteri Sosial RI itu menekankan perhatian pada tiga wilayah penghasil padi tertinggi, yakni Lamongan, Ngawi, serta Bojonegoro. Jika di lapangan tidak memungkinkan menggunakan aliran air sungai atau sumber air yang ada , tuturnya, pemerintah bisa menggunakan sumur-sumur bor di sawah seperti yang dilakukan Kab. Ngawi. 

Khofifah lebih jauh mengajak seluruh elemen untuk belajar dari pengalaman saat pandemi Covid-19. Di mana, meskipun berada di tengah krisis, produksi padi Jawa Timur merupakan yang tertinggi di Indonesia pada 2020 hingga 2022.

“Maka ini menjadi pembelajaran yang baik bagi kita semua. Agar kemudian kita bisa belajar dari best practice tahun tahun itu,” lanjutnya.

Terakhir, Khofifah mengatakan bahwa realisasi anggaran harus terus-menerus dimonitor. Maka dari itu, ia mengingatkan bahwa saat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)  awal dirancang, sudah harus ada program yang disiapkan dan segera lelang. Tanda tangan kontrak setelah APBD sah.

“Saya pesan kepada kepala BPSDM agar pelatihan benar-benar membawa proyek dan   aksi perubahan. Karena tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Saya ingin ini menjadi semangat kita bersama menjelang Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia yang dimulai besok,” tutupnya.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *