SURABAYA, hks-news.com| 

PT PAL Indonesia mengambil peran penting dalam peningkatan rasio elektrifikasi nasional, khususnya pada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui pembangunan pembangkit listrik terapung kedua, bertajuk Barge Mounted Power Plant (BMPP) 60MW Kolaka 2, yang merupakan kolaborasi antara PAL dengan PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT PLN Indonesia Power.

Hari ini BMPP Kolaka tengah memasuki tahap Keel Laying atau peletakan lunas kapal. Tasyakuran keel laying BMPP 60 MW Kolaka 2 turut dihadiri Vice President Construction Control, Site Manager PT PLN Indonesia Power beserta jajaran General Managers PT PAL Indonesia, Kepala Proyek & Project Management Team PAL, beserta jajaran. Sesuai namanya, BMPP 60MW Kolaka 2 nantinya akan memperkuat distribusi kelistrikan untuk wilayah Kolaka, Sulawesi Tenggara. 

Fardhian Windo selaku Vice President Construction Control PT PLN Indonesia Power, dalam sambutannya menyampaikan akan pentingnya tahap keel laying dalam pembangunan BMPP. 

“Pada hari ini, satu tahapan penting sudah kita lalui akan menjadi milestone terhadap proyek kita. Perjalanan masih panjang untuk meningkatkan progress pembangunan, masih membutuhkan fokus, masih membutuhkan sinergi dari masing-masing pihak. Kerjasama yang sebelumnya sudah kita lakukan dengan pembangunan BMPP 60MW Nusantara-1, akan kita akan lalui lagi dengan BMPP 60MW Kolaka-2. Perjalanan masih panjang, diskusi, tenaga, waktu dan biaya mungkin akan kita kerahkan bersama,” ujarnya. 

Momentum keel laying ini  menjadi saat dimana PT PAL Indonesia dan PT PLN Indonesia Power harus merapatkan barisan, untuk memperkuat kolaborasi dan menyusun strategi sekaligus merampungkan pembangunan BMPP 60MW Kolaka-2 dengan baik. Sehingga dapat memberi manfaat dalam penyediaan listrik dan mengayomi masyarakat Indonesia mampu terwujud.

Rangkaian acara terdiri atas penekanan tombol secara serentak oleh Fardhian Windho, Vice President Construction Control dan Aris Suhariyono, General Manager Rekayasa Umum PT PAL Indonesia sebagai penanda resminya pelaksanaan keel laying BMPP 60MW Kolaka 2. 

Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh kedua pejabat tersebut, dan pihak Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) selaku Lembaga yang memberi sertifikasi class BMPP 60MW Kolaka 2. 

Disusul dengan pemotongan tumpeng, sebagai wujud syukur atas kelancaraan pelaksanaan proses pembangunan pembangkit listrik terapung kedua ini.

Di lain kesempatan, COO PAL Iqbal Fikri menyampaikan  bahwasannya PT PAL Indonesia dalam kapasitasnya sebagai perusahaan maritim dan energi kelas dunia, sangat mendukung program elektrifikasi terutama elektrifikasi bagi Indonesia Timur. 

“Pembangkit listrik terapung sudah terbukti sebagai salah satu solusi yang dapat menjangkau tidak hanya kebutuhan listrik di Indonesia Timur. Tetapi juga dapat diberdayakan dalam keadaan bencana ataupun event-event tertentu seperti PON ataupun KTT yang membutuhkan suplai energi dalam waktu singkat. PT PAL tetap akan berinovasi dalam bentuk pembangkit listrik terapung yang lebih tinggi tingkat mobilitasnya, menuju pembangkit listrik terapung yang plug and play, dan juga pembangkit listrik terapung yang mudah untuk ditarik dan dipindahkan antara satu lokasi dengan lokasi lainnya,” terang Iqbal.

Lebih lanjut, Iqbal menegaskan PAL telah menyelesaikan BMPP 60MW Nusantara 1, dengan performa yang andal dalam memproduksi listrik. 

“Kami mengharapkan adanya konsistensi serta dukungan keberlanjutan akan pengembangan dan inovasi yang dilakukan oleh PT PAL tidak terbatas pada pembangkit listrik bertenaga solar diesel dan gas. Kedepannya juga diharapkan mampu untuk berinovasi dalam produk pembangkit listrik tenaga surya terapung, ataupun sumber-sumber listrik dari energi baru dan terbarukan lainnya,” ucap Iqbal. 

Sebagai Chief Operating Officer (COO), Iqbal Fikri turut berbangga atas capaian prestasi PAL dengan memenangkan Indonesia Best Electricity Award yang diraih pada tahun 2020 dan 2023. 

“Hal ini menjadi bukti bahwa PT PAL Indonesia tetap mengeluarkan inovasi, agar dapat meningkatkan daya saing dan siap menjadi yang paling unggul di antara perusahaan kompetitor lain, dalam memproduksi pembangkit listrik terapung di Indonesia,” tutupnya.

BMPP 60MW Kolaka 2 sebagai produk lanjutan dari rangkaian pengadaan pembangkit listrik terapung sebesar 150 megawatt, yang tertuang dalam kontrak yang ditanda tangani pada 30 September 2019 silam, menyepakati pengadaan 3 unit kapal pembangkit listrik, yang terdiri atas dua unit dengan kapasitas masing-masing sebesar 60MW, dan satu unit dengan kapasitas sebesar 30 MW.

Sebelumnya, BMPP 60MW Kolaka 2 telah melalui tahap pemotongan baja pertama (first steel cutting) pada 23 September 2022 silam, di area produksi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia. Tidak hanya sebagai industri manufaktur yang bergerak di bidang pertahanan maritim, PAL saat ini bersama PLN dalam pembangunan BMPP Kolaka 60MW, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam penyediaan kelistrikan khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Memiliki fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar berbeda, BMPP 60MW Kolaka 2 ditunjang dengan 6 unit Dual Fuel Engine W20V34DF with automation system. Dimana pembangkit listrik terapung ini dapat dioperasikan menggunakan 2 moda yakni dengan bahan bakar diesel maupun gas. 

Tingkat heat rate dan specific fuel consumption (SFC) yang efisien, membuat BMPP dapat dioperasikan secara terus menerus selama 20 tahun, tanpa docking repair. Tentu ini menjadi nilai yang sangat mahal dalam sektor penyediaan ketenagalistrikan tingkat nasional.

BMPP 60MW Kolaka 2 yang memiliki panjang 72 meter dan lebar 27.4 meter diakui sangat efektif dan efisien bagi negara kepulauan seperti Indonesia. 

Sekaligus menjadi jawaban akan tantangan pembangunan pembangkit listrik berbasis landbase,yang secara kalkulasi berbiaya cukup tinggi. Adanya BMPP ini merupakan salah satu dukungan nyata PAL dalam program yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo dalam program elektrifikasi nasional 35.000 MW, dengan menggiatkan pembangunan infrastruktur kelistrikan.

Pada Januari 2022 silam, telah dilaksanakan sail away BMPP Nusantara I yang akan meningkatkan pasokan listrik di Ambon. Di sisi lain, pengadaan BMPP 60MW Kolaka 2 sendiri merupakan bentuk upaya nyata industri dalam negeri dalam pemenuhan kebutuhan elektrifikasi nasional serta dukungan dalam menggerakkan roda perekonomian di wilayah Kolaka. 

Diharapkan bahwa kerjasama yang sudah terjalin begitu lama ini dapat terus berjalan dan semoga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kelistrikan Indonesia. Keandalan dan kontinuitas persediaan listrik bagi Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagai upaya untuk mendukung program kegiatan investasi serta menjaga stabilitas dan kecukupan kebutuhan kelistrikan. 

Dan apresiasi setinggi-tingginya bagi sinergitas industri dalam negeri dalam pemenuhan kebutuhan elektrifikasi nasional.

Tentang PT PAL Indonesia: 

PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *