BATU, hks-news.com|
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkesempatan menikmati Wisata Petik Jeruk 55 di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Di wisata baru yang berdiri diatas lahan 2 hektar ini, Khofifah melihat dari dekat budidaya jeruk yang mampu menghasilkan sekitar 10 ton dalam masa panen 10 bulan. Artinya, setiap bulan bisa menghasilkan produksi satu ton Jeruk Keprok.
Ia pun menikmati Jeruk 55 yang memiliki ciri rasa yang segar dan manis dengan tekstur kulit dan bentuk yang sama dengan jeruk umumnya. Namun jeruk ini memiliki kulit yang lebih tebal dan serat yang lebih banyak.
Khofifah menyampaikan optimismenya, bahwa kebun Jeruk 55 ini menjadi daya tarik baru wisata edukasi di Kota Batu selain Wisata Petik Apel yang sudah menjadi ciri khas. Terlebih lokasi wisata petik jeruk ini sangat dekat dengan lereng gunung Panderman yang selama ini menjadi icon wisata Kota Batu.
Di desa Punten banyak masyarakat yang bertanam berbagai varian jeruk. Ada jeruk keprok, jeruk iris Baby Java, Jeruk Sirem serta Jeruk 55.
Karenanya, Khofifah juga memuji inovasi dari masyarakat dan Petani Batu yang bisa memanfaatkan lahan Petik Jeruk ketika lahan di area Petik Apel mengalami penurunan produksi. Menurunnya produksi Petik Apel ini akhirnya membuat pelaku wisata memutar otak untuk menarik kunjungan wisatawan. Hingga akhirnya menemukan satu potensi yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
“Buah jeruk segar manis Kota Batu ini bisa dibeli dengan cara dibungkus dan juga bisa langsung diperas di tuangkan dalam kemasan gelas. Suhu kota batu yang sejuk pun sangat nikmat sambil menikmati minuman jeruk manis ini,” ungkapnya.
Gubernur Perempuan pertama di Jatim itu, menegaskan akan mendorong petani Jeruk untuk terus mengembangkan usaha dan budidaya yang ada.
“Allhamdulillah permintaan buah-buahan segar terus melonjak. Salah satunya jeruk keprok yang banyak diincar masyarakat. Kita meyakini kandungan yang ada di Jeruk Keprok ini dapat memenuhi asupan vitamin dan menjaga daya tahan tubuh,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Pj. Walikota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, Petik Jeruk desa Punten ini dilatarbelakangi turunnya produktivitas Apel. Termasuk petani Apel yang sedang kesulitan untuk mendapatkan bibit buah Apel sehingga harga dipasaran juga jatuh.
Melihat pasar jeruk yang menjanjikan, Aries melihat para petani ini akhirnya beralih memanfaatkan lahan Apel untuk di tanam Jeruk Punten dikarenakan pangsa pasar yang menjanjikan untuk Jeruk.
“Allhamdulillah, pemerintah mengintervensi dengan memberikan stimulus, support bantuan kepada petani jeruk agar harganya kompetitif dengan pasar jeruk dari daerah lain. Kita akan terus dorong pemanfaatan lahan bisa digunakan untuk komoditi Jeruk,” tutupnya. (Yul)