SURABAYA, hks-news.com|
Unit kegiatan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang bergerak di bidang pencinta alam, Wanala, kembali mencetak prestasi melalui cabang olahraga orienteering. Orienteering merupakan cabang olahraga yang membutuhkan keterampilan navigasi menggunakan peta dan kompas untuk menavigasi dari titik ke titik di medan yang beragam.
Raih Juara I dan Masuk Sepuluh Besar
Kali ini, tim Wanala Unair berhasil meraih Juara I pada kategori relay serta menjadi sepuluh besar pada kategori M20 dan M21. Lomba yang mereka ikuti yaitu Dieng Orienteering Race (DOR) 2023, event sport tourism tingkat internasional yang digelar setiap tahun di Kawasan Wisata Dieng, Jawa Tengah. Tahun ini, DOR 2023 dilaksanakan pada 19 – 21 Mei 2023 dan diikuti oleh 158 peserta dari berbagai daerah dan kategori.
Perwakilan tim, Nadya Noor Fahira, sekaligus peraih Juara I DOR 2023 kategori relay menuturkan Wanala menurunkan atletnya di tiga kategori lomba sekaligus. Ia sendiri satu tim dengan Muhammad Rifky Firdaus pada kategori relay.
“Untuk kategori M20 ada Bangkit Wahyu Samdio, Muhammad Raffi’ Ariansyah, Muhammad Rizqi, dan Muhamad Nur Khamim. Sedangkan, untuk kategori M21 ada Ibrahim Krisna,” ujar Nadya.
“Alhamdulillah dari usaha yang sudah tim kami lakukan, Wanala berhasil meraih Juara I pada kategori relay. Meskipun pada kategori lainnya belum meraih juara namun hasilnya memuaskan karena empat dari lima atlet Wanala masuk sepuluh besar di kategori M21 dan M20,” sambungnya.
Nadya menjelaskan bahwa DOR 2023 merupakan event sport tourism yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata Dieng yang memiliki daya tarik budaya dan keindahan alam yang memukau. Orang-orang biasa melakukan eksplorasi di Dieng dengan cara orienteering atau berlari sambil bernavigasi.
Iseng-Iseng Berhadiah
Nadya mengaku ia dan timnya awalnya hanya ikut-ikutan dan penasaran dengan jenis lomba orienteering ini. Mereka tidak menyangka rasa penasaran tersebut justru berbuah manis.
“Orienteering ini kan kegiatan yang memadukan aktivitas navigasi dan berlari. Awalnya kita iseng saja ikut karena penasaran, tapi kami tetap seniat mungkin dalam persiapan lombanya,” papar Ketua Umum Wanala periode 2022 – 2023 itu.
Rifky, teman setim Nadya, mengatakan persiapan tim mereka dimulai sejak akhir bulan Maret atau dua bulan sebelum perlombaan. Menurut Rifky, hal paling sulit saat persiapan lomba adalah menentukan waktu latihan, terutama karena saat itu bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Kalau pas lombanya itu terasa sulit karena altitude atau ketinggiannya, karena dataran tinggi Dieng berada pada 2000 meter lebih di atas permukaan laut,” ucap Rifky.
Sebagai penutup, Nadya berharap agar ke depannya Wanala dapat aktif berpartisipasi dan berlatih untuk kejuaraan-kejuaraan orienteering lainnya.
“Dari sekarang Wanala sudah mulai aktif berlatih untuk perlombaan orienteering lainnya agar dapat mempertahankan juara dan mengharumkan nama organisasi serta almamater,” tukas Nadya. (Yul)