MA IPNU Jawa Timur dan PW IPNU Jawa Timur, bekerjasama dengan DPRD provinsi Jatim, menyelenggarakan Work shop bertemakan “Kesalehan Digital” yang membahas tentang Booming Generasi Digital. Acara tersebut digelar di Hotel Assent Premire Pasuruan, Minggu (21/5/2023).
Dalam perhelatan tersebut sekaligus menjadi ajang Halal Bi Halal bagi warga NU se-Pasuruan. Hadir seluruh Alumni IPNU Jawa Timur dan PC IPNU se Wilayah Jatim. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh Muzammil Syafi’i SH MSi usai memberikan materi workshop.
Penasehat fraksi partai NasDem (Nasional Demokrat) DPRD provinsi Jatim ini menyampaikan bahwa Materi yang dipaparkan ini sangat relevan, mengingat generasi milenial saat ini sudah sangat tergantung pada digital.
“Populasi mereka sebanyak 69,38 juta atau setara dengan 25,87 persen dari total penduduk Indonesia, begitu dominan. Oleh karenanya banyak yang memanfaat untuk kepentingan politik, terutama di tahun politik ini, namun demikian mereka adalah generasi mendatang yang akan memimpin bangsa. karenanya perlu ada niat serius untuk memberikan ruang khusus pada mereka, agar mereka bisa memahami ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka. Bukan hanya itu, namun selayaknya mereka juga diberikan pendidikan agama agar selamat pada kehidupan selanjutnya,” terang mantan wakil Bupati Pasuruan dua periode ini.
Sebagai Ketua MA IPNU Jawa Timur, Muzammil berpesan agar generasi milenial ini malek digital dan perlu menguasainya untuk tetap bisa eksis, dan mampu bersaing dengan negara lain.
“Namun jangan sampai dikuasai oleh Digital itu sendiri, karena tidak sedikit anak yang keranjingan Game sehingga mengalahkan segalanya. Bahkan otaknya menjadi mengecil, ini justru akan merugikan mas depannya,” sambung anggota komisi A DPRD provinsi Jatim ini.
Sebagai Narasumber Workshop, Muzammil yang didampingi oleh
Agil Nurus Zaman Ketua Umum PP IPNU dari Jakarta, Wartawan Senior Eddy Ya’cub yang juga merupakan aktivis IPNU di Jamannya, mengupas tentang Booming Generasi Digital yang ditulis dalam Bukunya.
“Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dibendung, karena itu merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Saat ini pengguna gadget sudah mencapai 200 juta orang. Digital memang sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi, serta kebutuhan informasi yang lain, namun kita harus cerdas dan bijak dalam memanfaatkan digital. Gunakan secara sholeh, jangan sampai menjadi musibah bagi diri kita sendiri dan juga orang lain, mari kita kuasai digital tapi jangan sampai dikuasai oleh digital,” pungkasnya.(Yul)