Ajak Pustakawan Adaptasi dengan Perubahan Transformasi Digital.
SURABAYA, hks-news.com|
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong peningkatan minat baca sekaligus literasi bagi masyarakat di era digital saat ini. Di sisi lain, orang nomor satu di Jatim itu juga mengajak pustakawan untuk segera beradaptasi dengan perubahan ekosistem digital.
Pesan itu disampaikan Khofifah dalam rangka peringatan Hari Buku Nasional yang jatuh hari ini, Rabu (17/5/2023).
“Dalam momen Hari Buku Nasional ini, mari kita dedikasikan diri untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan kualitas hidup kita melalui buku dan literasi,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/5/2023).
Berdasarkan survei Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Indonesia pada tahun 2022 sebesar 63,96 poin, naik dibanding 2021 yang sebesar 59,52 poin. Sementara TGM Jawa Timur tahun 2022 mencapai 68,54 poin.
Khofifah mengatakan, TGM Jatim tahun 2022 mencapai 68,54 naik dibanding tahun 2021 yang tercatat 64,20 dan di atas nasional yaitu 63,96. Peningkatan TGM ini tidak lepas dari beragam program yang dirumuskan untuk mendorong minat baca masyarakat, salah satunya pembangunan program perpustakaan terakreditasi.
“Hingga saat ini, total ada 2.096 perpustakaan di Jatim yang sudah terakreditasi,” ungkapnya.
Menurutnya, semakin tinggi minat baca dan literasi, masyarakat tidak akan mudah terkena hoaks dan disrupsi informasi. Sebab, masyarakat akan mencari tahu terlebih dahulu terkait validitas informasi yang diterima. Selain itu, sudah banyak terjadi disrupsi informasi dan berita hoax yang menyebabkan kesalahpahaman. Bahkan berujung pada konflik sosial. Apalagi menjelang tahun politik.
“Namun saya yakin dan optimis, warga Jatim tidak menelan mentah-mentah informasi singkat yang diterima. Saya yakin warga Jatim memiliki kearifan dalam menyaring berita dan informasi,” paparnya.
Lebih lanjut, Pemprov Jatim juga gencar meningkatkan kompetensi para pustakawan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Bahkan, dirinya juga terus mengingatkan para pustakawan akan pentingnya transformasi digital. Hal tersebut menjadi salah satu kompetensi yang dimiliki para pustakawan untuk meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat.
“Saya kerap mengingatkan para pustakawan terkait percepatan perubahan ekosistem digital. Di dalamnya mencakup proses literasi ekonomi, literasi digital, literasi finance yang terus berkembang dan menjadi perhatian serius bagi para pustakawan,” urainya.
Di sisi lain, Khofifah juga menegaskan bahwa perkembangan teknologi menyebabkan pergeseran kultur dan perilaku masyarakat. Untuk itu, perpustakaan wajib menyesuaikan diri agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Sekaligus sebagai upaya nyata untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Ini menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat melalui penyesuaian dengan perilaku masyarakat di masa sekarang,” tandasnya. (Yul)