SURABAYA, hks-news.com|

Universitas Airlangga lewat Airlangga Global Engagement (AGE) bekerja sama dengan DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) yang membahas peluang kerja sama akademik. Momen tersebut ditandai dengan Strategic Meeting Universitas Airlangga and DAAD (German Academic Exchange Service) di Ruang Kahuripan, Gedung Kantor Manajemen Kampus MERR-C pada Jumat (12/05/2023).

Pertemuan itu dihadiri oleh Dr Guido Schnieders selaku Director DAAD, Dina Septiani B Comm MComm PhD selaku Deputy Director of Airlangga Global Engagement, Annisa Fitria selaku Head of Research Science and Technology Section, German Embassy di Jakarta, dan Niko Azhari Hidayat dr SpBTKV selaku Sekretaris LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Unair.

Sediakan Beasiswa

Dina menjelaskan dalam mengawali kerja sama tersebut dimulai dengan menawarkan program-program yang ada di Universitas Airlangga kepada civitas akademika baik di dalam negeri maupun luar negeri. Bentuknya berupa pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, hibah penelitian, dan potensi kolaborasi lainnya.

“Kami siap menjadi mitra dan menyediakan, wadah khususnya bagi mahasiswa internasional untuk mengambil studi di UNAIR dengan berbagai kemudahan dan tawaran beasiswa. Selain itu kami juga menyediakan kursus Bahasa Indonesia bagi mahasiswa internasional,” jelas Dina.

Peluang Kerja Sama Akademik

Guido menerangkan bahwa kerja sama bidang riset dan akademik antara Indonesia dan Jerman merupakan program yang sudah dimulai sejak 1979 lewat kerja sama berupa Science Technology Cooperation Agreement. Pihaknya siap memberikan dukungan marketing partnership UNAIR untuk kerja sama bidang pendidikan yang ditujukan universitas di Jerman. 

“Saya tertarik dengan strategi internasionalisasi Unair dan melihat peluang kerja sama bagi Indonesia dan Jerman. Sebuah bentuk usaha internasional. Jadi kita ingin menggali lebih dalam potensi tersebut,” ungkap Guido. 

Jalin Koneksi ke Fakultas

Selanjutnya, Guido menambahkan bahwa DAAD juga ingin menjalin koneksi kepada fakultas-fakultas di Unair. Tujuannya, menghubungkan ke universitas di Jerman, khususnya dalam rangka penelitian bersama. Pihaknya juga memberikan kepercayaan besar UNAIR sebagai salah satu top university di Indonesia untuk bisa memanfaatkan peluang tersebut.

“Saat ini Jerman sedang membuka peluang besar untuk melakukan penelitian dalam skala internasional. Tentunya kami ingin menggandeng UNAIR sebagai salah satu mitra strategis kami,” ungkap Guido. (Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *