SURABAYA, hks-news.com|

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan hasil Pertemuan Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/ AECC) ke-22.

“Pertemuan ini merupakan persiapan untuk pembahasan dalam KTT ASEAN ke-42 yang akan dipimpin oleh Bapak Presiden pada tanggal 10-11 Mei 2023 mendatang, khususnya terkait isu-isu di bidang ekonomi (Pilar Ekonomi),” kata Airlangga, dalam konferensi pers AECC ke-22, Minggu (7/5/2023).

Kata Airlangga, dalam Pertemuan ini, para Menteri membahas beberapa isu strategis kawasan. Diantaranya, yang pertama, para Menteri membahas kondisi ekonomi saat ini yang mempengaruhi integrasi kawasan.

Pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan sebesar 4,7 persen di tahun 2023 dan 5,0 persen di tahun 2024 menjadikan ASEAN sebagai bright spot on the dark horizon.

Kedua, para Menteri juga membahas perkembangan dari 16 Prioritas Ekonomi (Priority Economic Deliverables) yang diangkat Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan konektivitas, serta mengakselerasi transformasi digital.

Beberapa PED yang utama:
  1. The 2nd Protocol to Amend the ASEAN-Australia–New Zealand Free Trade Area (AANZ-FTA);
  2. ASEAN Leaders’ Declaration on Strengthening Food Security;
  3. Leaders’ Statement to Develop the ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA);
  4. Development of the Electric Vehicle Ecosystem;
  5. Development of ASEAN Blue Economy Framework.
  6. Promoting Transition Finance to Support Sustainable Finance and Green Economy

Ketiga, pada pertemuan ini, para Menteri mencatat perkembangan positif daricapaian prioritas, terutama terkait penandatangan ASEAN Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) Upgrading serta peluncuran ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance Versi 2 yang telah memasuki tahap akhir implementasi.

Adapun untuk mendorong transformasi digital kawasan, para Menteri sepakat untuk mengakselerasi dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dari 2025 menjadi 2023 yang ditargetkan akan diluncurkan pada bulan September 2023 dan diselesaikan putaran perundingan pertama di tahun ini.

“Kami juga membahas persiapan partisipasi Timor-Leste di ASEAN. Para Menteri mendukung Timor-Leste secara penuh untuk berpartisipasi dalam pertemuan dan kegiatan di Pilar Ekonomi ASEAN,” ujarnya.

Terakhir, kata Airlangga, para Menteri juga membahas perkembangan penyusunan Visi Komunitas ASEAN Paska-2025. Para Menteri menginstruksikan badan sektoral terkait melakukan konsultasi dengan seluruh elemen masyarakat ASEAN, agar dapat menjaring pandangan dan kebutuhan komunitas ASEAN secara inklusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *