SURABAYA, hks-news.com|

Kebahagiaan menjadi harapan pencapaian setiap individu dalam menikmati hidupnya. Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan ketika menjalankan kehidupannya. Namun, tidak jarang masing-masing orang akan menghadapi masalah. Akibatnya, mereka merasa sulit untuk menemukan kebahagian.

Makna Bahagia

Pakar Unair Dian Kartika Amelia Arbi MPsi Psikolog mengungkapkan bahagia dapat bermakna sebagai salah satu jenis emosi positif. Emosi tersebut terbentuk dari pengalaman subjektif setiap individu manusia. Sehingga kebahagiaan dapat muncul dalam berbagai proses pengalaman yang berbeda dari waktu ke waktu. 

“Kebahagian masing-masing individu bergantung bagaimana cara mereka menginterpretasikan pengalamannya tersebut. Sehingga hal ini dapat memunculkan emosi bahagia, tidak harus terkait hal-hal tertentu yang spesifik,” ungkapnya.

Tiap orang memiliki persepsi berbeda dalam melihat kebahagiaan. Sebab, setiap individu cenderung membandingkan kebahagiaan yang mereka dapatkan. Dalam persepsi orang yang berbeda, beberapa orang akan terlihat merasa sulit mendapatkan kebahagiaan dirinya. Hal tersebut terjadi karena standar dalam mendapatkan kebahagiaan bagi setiap orang berbeda-beda.

“Setiap individu memiliki standar dan persepsi yang mereka buat masing-masing,” tuturnya.

Dua Jenis Kebahagiaan

Dosen Fakultas Psikologi tersebut menjelaskan bahwa Aristoteles membagi dua jenis kebahagiaan menjadi hedonia dan eudaimonia. Hedonia bisa terkait dengan melakukan apa yang baik dan menyenangkan. Misalnya, merawat diri dan segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan. 

Sementara eudaimonia merupakan jenis kebahagiaan yang berasal dari mencari kebaikan dan makna. Jadi, bahagia bisa berasal dari orang-orang yang memiliki makna hidup, nilai, dan tujuan. 

“Ini lebih terkait dengan memenuhi tanggung jawab, berinvestasi dalam tujuan jangka panjang, kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain, dan memenuhi cita-cita pribadi dan lain-lain,” tambahnya.

Cara Menciptakan Kebahagiaan

Membuat bahagia diri sendiri bukanlah hal yang sulit. Salah satunya dengan mewujudkan keinginan diri yang realistis dengan kenyataan hidup. Serta menjauhkan diri dari segala bentuk prasangka negatif agar kita dapat menikmati setiap momen kehidupan.

“Ya, bisa dengan memenuhi apa yg diinginkan harusnya realistis. Mengubah pikiran negatif. Dan, menikmati moment to moment hidup,” ujarnya.

Sedih Merupakan Hal yang Wajar

Namun, sering kita berkaca pada kehidupan nyata bahwa tidak semua yang kita inginkan atau kita harapkan akan terwujud. Sering ekspektasi kita tersebut dapat menghancurkan kita sendiri sehingga kita hidup dalam ketidakbahagiaan.

Meski demikian, sedih yang kita dapatkan itu menjadi sesuatu yang wajar dari bagian emosi yang ada di dalam diri. Jadi, sangat wajar apabila kita merasa sedih akibat mengalami hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

“Manusia sangat wajar untuk merasa sedih dan tidak salah. Hanya kita perlu mengelola semua emosi kita. Apa pun itu agar terekspresikan dan tersalur dengan sesuai,” ucapnya.

Maka dari itu, setiap manusia berhak untuk memperoleh kebahagiaan. Terlepas dari bagaimanapun kehidupan yang saat ini terjadi. Baik sakit maupun sehat, kaya maupun miskin, susah maupun senang. Semuanya berhak merasakan kebahagiaan meskipun dengan cara yang sederhana. (Yul)